Kalau pengertian saya tentang cinta benar, bahwa cinta adalah kecenderungan untuk terus menerus mengalami interaksi selamanya. Dan Tuhan adalah cinta. Berarti kemenangan Tuhan adalah bahwa segalanya akan terus mengalami interaksi demi interaksi selamanya.
Sekarang masalahnya bukan lagi apakah kita akan mengalami interaksi demi interaksi selamanya, tapi apakah kita akan cenderung, atau kita akan terus berinklinasi untuk terus menerus mengalami interaksi selamanya, atau apakah kita akan bersama dengan Roh Kudus atau tidak.
Kesenangan kesenangan dan kenikmatan bukanlah hal yang harus dihindari, melainkan harus dicari, tentang ini kemungkinan umumnya kita tidak ada masalah. Tapi apakah kesenangan - kesenangan ini kemudian membuat kita tetap senang? tetap cenderung untuk mencintai? atau malah membuat kita tidak menikmati interaksi?
Sekarang masalahnya bukan lagi apakah kita akan mengalami interaksi demi interaksi selamanya, tapi apakah kita akan cenderung, atau kita akan terus berinklinasi untuk terus menerus mengalami interaksi selamanya, atau apakah kita akan bersama dengan Roh Kudus atau tidak.
Kesenangan kesenangan dan kenikmatan bukanlah hal yang harus dihindari, melainkan harus dicari, tentang ini kemungkinan umumnya kita tidak ada masalah. Tapi apakah kesenangan - kesenangan ini kemudian membuat kita tetap senang? tetap cenderung untuk mencintai? atau malah membuat kita tidak menikmati interaksi?
No comments:
Post a Comment